TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menanggapi kabar rencana pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat. Sanny mengatakan kebijakan ini akan memberikan pengaruh bagi dunia usaha seperti saat pemerintah memutuskan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kalau bagi dunia usaha tergantung sektor industrinya, sama seperti dulu ketika PSBB. Ada sektor-sektor yang lebih terimbas, tapi ada juga industri yang kena dampak positif,” ujar Sanny saat dihubungi Tempo, Selasa, 29 Juni 2021.
Sanny mengatakan sektor-sektor yang akan tertekan ialah industri yang berhubungan dengan transportasi dan pariwisata. Perusahaan yang bergerak di sektor lain, seperti retail konvensional, juga diprediksi mengalami dampak pelemahan. Sedangkan industri retail yang usahanya berbasis penjualan daring atau online masih diprediksi mengalami pertumbuhan.
Sementara itu, industri yang berkaitan dengan produk farmasi maupun jasa kesehatan justru akan melakukan ekspansi lebih besar. Produk susu beruang merek Bear Brand, misalnya, diproyeksikan merangkak ke jalur positif di tengah pembatasan skala ketat.
Kondisi serupa akan terjadi untuk industri yang bergerak di bidang kebutuhan pokok. Sektor ini diramalkan tidak terlalu terganggu dengan adanya kebijakan pembatasan.